Langsung ke konten utama

THE NEW HUMAN CAPITAL STRATEGY : Improving the Value of Your Most Important Investment - year after year (Bradley W. Hall)



    Buku ini berbicara tentang pentingnya blue print mengenai kinerja karyawan untuk menciptakan keunggulan kompetitif berkelanjutan melalui HCM, orang adalah aset perusahaan yang paling penting, hanya saja menghitung nilai bisnis melalui orang masih angat sulit.  buku ini, menekankan kebutuhan untuk menemukan bagaimana orang menambahkan nilai bisnis, rencana jangka panjang, mempertahankan keunggulan kompetitif melalui orang-orang, dan membuat peta jalan praktis untuk mengukur dan melacak perbaikan.
Buku ini juga berbicara tentang peran manajer lini dan profesional HR, untuk membuat blue print kesuksesan modal manusia dan strategi untuk mencapainya. Dalam pengukuran HCM, buku ini menggunakan Work Force Scorecard,  dimana untuk memaksimalkan kontribusi strategis tenaga kerja, organisasi harus memenuhi tiga tantangan: melihat tenaga kerja mereka dalam hal kontribusi potensial dan bukan sebagai biaya yang harus diminimalkan (tantangan perspektif), ganti metrik benchmarking dengan langkah-langkah yang membedakan tingkat dampak strategis (tantangan metrik), manajer lini dan profesional HR bersama-sama bertanggung jawab atas kualitas tenaga kerja dan pelaksanaan strategi. Work Force Scorecard menawarkan kerangka kerja yang mengidentifikasi dan mengukur hasil, perilaku, kompetensi, pola pikir, dan budaya yang dibutuhkan untuk sukses tenaga kerja dan mengungkapkan bagaimana dampak masing-masing, dan penekanannya dengan melihat peran sumber daya manusia dari luar (atau kembali pelanggan), bukan dari dalam (dimulai dengan fungsi SDM). 


Work Force Scorecard memiliki empat elemen kunci:
1.      Elemen pertama adalah Sukses Tenaga Kerja.
2.      Elemen kedua adalah Kepemimpinan dan Perilaku Tenaga Kerja.
3.      Elemen ketiga adalah Kompetensi Tenaga Kerja.
4.      Elemen keempat adalah Mindset Tenaga Kerja dan Budaya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Orientasi Nilai

Akaah dan Lund mengatakan Nilai harus dibedakan dari konsep-konsep yang lain seperti, pendapat dan sikap. Nilai lebih umum dan kurang terikat secara spesifik untuk setiap objek yang bertentangan dengan banyak pendapat dan sikap, karena itu nilai bisa mendasari berbagai pendapat dan sikap. Nilai adalah standar yang membantu seorang individu merasionalisasi sikap dan tindakan secara pribadi dan sosial yang dapat diterima. [1] Karena nilai-nilai memiliki faktor sosial, memungkinkan seorang individu mengalami rasa bersalah ketika mereka berperilaku tidak sesuai dengan harapan sosial yang mereka anut. Nilai dapat digunakan untuk merasionalisasi perasaan pribadi, moralitas dan kompetensi, untuk mempertahankan dan meningkatkan harga diri, meskipun nilai-nilai ini dipertahankan dengan perilaku yang tidak pantas. Konsep nilai banyak digunakan dalam penelitian guna membandingkan perilaku lintas budaya. Rokeach mengatakan bahwa nilai adalah sesuatu yang dianggap lebih secara pribadi atau sosi...

Dasar-Dasar Perilaku Kelompok

Perilaku individu dalam kelompok adalah sesuatu yang lebih dari sekedar jumlah individu yang bertindak menurut caranya sendiri. Dengan kata lain, tindakan individu secara pribadi akan berbeda jika individu berada dalam suatu kelompok, itu sebabnya pemahaman kelompok di tempat kerja menjadi penting. Dalam organisasi , kelompok merupakan muasal organisasi. Suatu organisasi tersusun atas sejumlah kelompok formal mau pun informal , sehingga pemahaman akan kelompok merupakan hal mendsar dalam menjelaskan perilaku organisasi. A.   Pengertian Kelompok Kelompok didefinisikan sebagai dua orang atau lebih berkumpul dan berinteraksi serta saling tergantung untuk mencapai tujuan tertentu. [1] Kelompok juga didefinisikan sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, yang bergabung untuk mencapai tujuan tertentu. [2] Kelompok sebagai dua atau lebih individu yang beriteraksi dan saling tergantung yang berkumpul bersama untuk mencapai sasaran-sasaran ter...

Negosiasi dan Perundingan Kolektif

Istilah negosiasi menggambarkan proses diskusi dari dua pihak atau lebih untuk mencapai kesepakatan yang dapat diterima oleh semua pihak. Tujuan harus dibuat win-win situation, artinya sama-sama tidak ada yang dirugikan atau sama-sama menguntungkan bagi pihak yang terkait. Proses ini akan cukup sulit apabila terjadi diantara orang-orang dengan latar belakang yang sama, bahkan akan sangat komplek dalam negosiasi internasional karena perbedaan nilai budaya, gaya hidup, harapan, verbal dan non-verbal language, pendekatan terhadap prosedur formal, dan tehnik  pemecahan masalah.  Kompleksitas akan meninggi ketika negosiasi lintas batas karena adanya banyak pihak yang terkait. Pengimplementasian strategi tergantung pada kemampuan manager untuk bernegosiasi secara produktif, artinya keterampilan akan sangat dipertimbangkan sebagai satu hal yang sangat penting bagi yang melakukan perundingan. Dalam arena global, perbedaan budaya menyebabkan kesulitan dalam proses negosiasi. Perbeda...